Jaya Marenthika

Minggu, 30 September 2018

Al Kisah - pernikahan sayyidina ali ra dengan siti fatimah ra


Sesungguhnya Rasulullah SAW sangat mencintai Siti Fatimah RA. Karena Siti Fatimah RA adalah seorang wanita yang zuhud dari kehidupan dunyawiyyah. Beliau juga mengingatkan Rasulullah SAW akan istrinya tercinta Siti Khodijah RA. Siti Fatimah RA adalah ibunda dari Sayyidina Hasan RA dan Sayyidina Husain RA, buah hati Rasulullah SAW.
Siti Fathimah RA mempunyai beberapa nama panggilan yaitu:
1. Al-Bathuul (Wanita yang ahli ibadah).
2. Az-Zahroo’ (Wanita yang bersinar, indah, bagus dan putih).

3. Ath-Thoohiroh (Wanita yang suci dzohir bathin).
4. Al-Muthohharoh (Wanita yang disucikan oleh Allah dari segala dosa dan kesalahan).
5. Faathimah (Wanita yang terputus dari api neraka).

Pada saat usia Siti Fathimah RA telah mencapai dewasa, Rasulullah SAW merasa sedih melihatnya. Beliau berkata dalam hatinya: “Fatimah sudah tidak mempunyai ibu yang akan memelihara dan menyiapkan pernikahannya”.
Maka Malaikat Jibril turun, lantas berkata: “Wahai Nabi Muhammad ! As-Salaam (Allah yang maha memberikan kesejahteraan) memberi salam kepadamu. Allah berfirman: Janganlah engkau berduka karena Fatimah, sebab Aku lebih mencintainya dibanding kecintaanmu kepadanya. Serahkanlah urusan pernikahannya kepada-Ku!. Aku akan menikahkannya dengan orang yang Aku cintai”. Lantas Rasulullah SAW bersujud sebagai pernyataan syukur terhadap Allah SWT.
Kemudian turunlah Jibril, Mikail, Isrofil, dan Izroil. Setiap malaikat itu diiringi oleh seribu malaikat. Setiap malaikat itu membawa baki yang memakai tutup. Mereka meletakkan baki-baki tersebut di hadapan Rasulullah SAW, maka beliau bertanya: “Apakah ini wahai Jibril?”.
Jibril AS menjawab: “Sesungguhnya Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Aku telah menikahkan Fatimah dengan Ali bin Abi Tholib, dan ini adalah pakaian surgawi dan buah-buahannya. Aku pakaikan ia dengan pakaian ini dan Aku taburi dengan buah-buahan ini”.
Kemudian Rasulullah SAW bersujud seraya berkata: “Wahai Jibril sesungguhnya Fatimah rela dengan apa yang aku relai. Aku suka seandainya hadiah-hadiah ini diberikan di negeri kekal saja, tidak diberikan di negeri fana’. Akan tetapi Wahai Jibril, Bagaimanakah gerangan pernikahan Siti Fatimah di langit ?”.
Jibril menjawab: “Wahai Nabi Muhammad, bahwasanya Allah SWT memerintahkan agar pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup. Kemudian Allah menghiasi Arsy, Kursi, Pohon Thuba, dan Sidrotul Muntaha. Allah memerintahkan kepada pelayan-pelayan surga untuk mendirikan kemah di tiap-tiap istana. Pada tiap-tiap kamar didirikan singgasana-singgasana. Mereka duduk pada Walimatul ‘Arus (Jamuan Pengantin) Siti Fatimah RA”.
“Allah memerintahkan pula kepada malaikat muqorrobin, ruhaniyyun dan karuubiyyun untuk berkumpul di bawah pohon Thuba. Allah menghembuskan angin sepoi-sepoi di dalam surga, maka semerbaklah dari buah-buahnya, wangi kafur, misik, dan ambar di sekeliling para malaikat. Lalu Allah menyuruh kepada burung-burung surga agar bernyanyi, maka burung-burung itu bernyanyi. Sedangkan para bidadari menari-nari, pohon-pohon menaburkan perhiasan dan permata di sekitar mereka”.
“Setelah itu Allah menyeru, memuji diri-Nya, dan berfirman: “Sesungguhnya Aku telah menikahkan Penghulu para wanita dengan Ali bin Abi Tholib RA”. Allah berfirman kepada Jibril: “Wahai Jibril engkau bertindak sebagai wakil dari Ali, dan Aku sebagai wakil Rosul-Ku Muhammad SAW”.
“Allah menikahkan Siti Fatimah RA untuk Ali dan aku (Jibril) menerimanya sebagai wakil dari Ali bin Abi Tholib. Itulah akad nikahnya yang terjadi di langit. Wahai Nabi Muhammad SAW akad nikahkanlah kembali olehmu di bumi !”.
Rasulullah SAW memberitahukan hal itu kepada Sayyidina Ali RA dan juga kepada Siti Fathimah RA. Kemudian beliau mengumpulkan semua sahabatnya di dalam masjid. Lantas Jibril AS turun seraya mengatakan: “Sesungguhnya Allah menyuruh Ali agar membacakan khutbah nikahnya sendiri”.
Lalu Rasulullah SAW meminta kepada Sayyidina Ali RA supaya membacakan khutbah nikahnya sendiri. Maka Sayyidina Ali RA berkhuthbah:
“Segala puji bagi Allah Yang Maha Tunggal di dalam keagungan dan kesempurnaaan. Dia menciptakan manusia dan membagi-bagi tingkatan makhluk-Nya. Allah tidak serupa dengan makhluk-Nya dan makhluk-Nya tidak serupa dengan-Nya. Dia menciptakan hamba-hamba di dalam negeri-negeri. Allah memberikan ilham kepada mereka agar bertasbih danmemberikan pujian kepada-Nya. Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Allah menyuruh hamba-hamba-Nya supaya nikah, maka mereka pun memenuhi perintah-Nya”.
“Segala puji bagi Allah atas semua nikmat karunia-Nya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, suatu kesaksian (syahadat) yang sampai kepada-Nya, diridhoi-Nya, dan akan menyelamatkan orang yang mengucapkannya pada hari setiap orang lari dari saudaranya, ibunya, ayahnya, sahabatnya, dan dari anaknya”.
“Semoga sholawat dan salam dari Allah tercurahkan kepada Sayyidina Muhammad An-Nabiyyil Ummiy, yang telah dipilh dan diridhoi-Nya sebagai penerima wahyu dari-Nya. Semoga Rahmat Allah dilimpahkan atas keluarga, sahabat dan para pecintanya”.
“Pernikahan ini sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dan diizinkan oleh Allah. Saya sebagai hamba Allah dan putera hamba-Nya, yang ingin akan keridhoan Allah, melamar sebaik-baik wanita alam semesta. Saya berikan maskawin untuknya sebanyak empat ratus dirham dengan tunai tanpa angsuran. Apakah tuan bersedia menikahkan saya dengannya wahai Rasul Al-Amin sesuai dengan sunnah para rasul?”.
Maka Rasulullah SAW mengucapkan akad nikah: “Aku kawinkan Fatimah denganmu wahai Ali, dan Allah pun telah menikahkan, meridhoi, dan memilihmu !”. Sayyidina Ali menyahut: “Saya terima nikahnya dari Allah dan darimu wahai Rasulullah”.
Ketika Siti Fathimah RA mendengar bahwa ayahandanya mengawinkannya dengan maskawin berupa 400 dirham. Beliau berkata: “Wahai Ayahku, bahwasanya anak perempuan semua orang memilih maskawin dengan dirham dan dinar, maka apakah bedanya antara orang-orang itu denganmu ? Aku meminta kepada Allah agar maskawinku adalah hak memberikan syafaat bagi orang-orang yang maksiat di antara umatmu !”.
Lantas Jibril turun pada saat itu juga, sambil membawa maskawin berupa secarik sutera yang yang sudah ditentukan Allah Robbul ‘Alamin. Secarik sutera itu bertuliskan: “Allah menjadikan maskawin Siti Fathimah Az- Zahro Putri Nabi Muhammad Al-Musthofa berupa syafaat bagi orang-orang yang berdosa di antara umatnya”.
Siti Fatimah RA berwasiat, jika beliau meninggal dunia agar secarik sutera tersebut diletakkan pada kafannya. Beliau berkata: ”Jika aku dibangkitkan kelak di padang mahsyar, maka aku akan mengangkat sutera ini dan akan memberikan syafaat bagi umat ayahku”. (Kitab As Sab’iyyaat Pasal 7)
CATATAN:
MAS KAWIN SITI FATIMAH
Zaman berzaman Fatimah kawin
Ambil penganten di tangan Rosul

Jibril turun bawa maskawin
Ditentukan Allah Robbul ‘Alamin

Abah Sayyid bin Syaikh Abu Bakar Sindang Laut berkata: “Maskawin Siti Fatimah dimintanya dulu dan diberikannya sekarang”.
Maksudnya: Maskawin tersebut diminta oleh Siti Fatimah pada zaman awal (Zaman Nur) dan dibuka pada zaman akhir (Zaman Muhsin) oleh salah satu Dzuriyat Siti Fatimah yang mendapatkan tugas dari Allah swt yaitu Sayyidi Syaikhunal Mukarrom Maulana Abah Umar bin Ismail bin Yahya.
Maskawinnya adalah “Siti Fatimah akan memberikan syafaat untuk umat akhir zaman yang ahli maksiat dan banyak dosanya. Dengan syarat mereka mau mengikuti salah satu dzuriyah beliau yang mendapat tugas dari Allah Robbul ‘Alamin yang akan muncul di akhir zaman”.
Wallahu A’lam bish-showab.

semoga bermanfaat untuk kita semua..



Opini penulis about of Satan

jayamarenthika
syetan
Setan adalah karakter yang hidup berupa energi negatif dan tertanam dalam sifat manusia. Ada satu pendapat, dosa adalah hasil peleburan setan dengan ruh kita yang merupakan wujud dan tingkah laku sehingga itulah yang menjadi cacat dan luka pada sukma seseorang. Cacat inilah yang sangat menyakitkan sehingga menghasilkan dimensi siksa kubur. Beberapa hantu tampak pucat dan menyeramkan akibat siksaan ini.




bagaimana pendapat kalian??

tulis dikolom komentar...

Filosofi dasar pembuatan keris jawa

#KERIS_5M
jayamarenthika
filosofi dasar pembuatan keris jawa

Sesuai filosofi dasar pembuatan keris jawa, tujuan sebuah keris dibuat adalah untuk menjadi pendamping manusia pemiliknya dan membantu kehidupannya dalam bidang :
- Kesaktian / Ksatriaan
- Wibawa Kekuasaan
- Kerejekian
- Kesepuhan

Walaupun masing-masing keris memiliki kekhususan sendiri-sendiri dan sifat karakter sendiri-sendiri, tetapi secara umum sisi kegaibannya akan mengikuti kehidupan manusia pemiliknya, terutama jika sudah ada penyatuan kebatinan antara manusia si pemilik keris dengan kerisnya.
Jadi, jika sudah ada penyatuan kebatinan antara manusia si pemilik keris dengan kerisnya, maka apapun jenis kerisnya, apapun tuahnya, secara umum sisi kegaibannya akan mengikuti kehidupan manusia pemiliknya.
Masing-masing keris memiliki sifat karakter sendiri-sendiri yang sudah disesuaikan dengan orang pertama pemiliknya dulu, sehingga orang-orang jaman sekarang yang ingin memiliki keris "bekas pakai" milik orang jaman dulu itu harus memilih keris-keris yang cocok untuk dirinya dan ia sendiri harus menyelaraskan dirinya dengan kerisnya, terutama adalah kedekatan kebatinan si manusia pemilik keris dengan kerisnya, sehingga keris-kerisnya itu akan aktif memberikan tuahnya kepadanya.
Jika sudah memberikan tuahnya, semua keris, apapun jenis kerisnya dan tuahnya, terkandung di dalamnya tuah untuk kesaktian / ksatriaan, wibawa kekuasaan, kerejekian dan kesepuhan.

Beberapa cara melihat ghaib menurut pakar kebathinan

jayamarenthika
beberapa cara melihat ghaib
1. Melihat dengan cakra mata ketiga (cakra di tengah 2 alis mata). 
Dengan cara ini kita bisa melihat mahluk halus dengan cukup jelas. Tetapi karena cakra energi ini adalah bagian dari fisik manusia, maka kemampuannya terbatas, biasanya hanya dapat untuk melihat mahluk halus tingkat rendah saja. Apalagi setelah mampu melihat gaib biasanya orangnya sudah merasa puas, sukmanya tidak dilatih supaya lebih kuat dan tidak melatih batin supaya lebih tajam. 

2. Melihat secara batin, adalah melihat gaib dengan mengandalkan kepekaan rasa / batin. 

Kalau tidak kuat lama berfokus pada kepekaan batin, seringkali yang kelihatan hanyalah gambaran gaib sekelebatan-sekelebatan saja, dan untuk mendapatkan informasi gambaran gaib yang lengkap banyak mengandalkan bisikan wangsit / ilham dari sedulur papatnya. Tetapi jika kemampuan ini dapat dilatih menjadi lebih sempurna, dengan cara ini orang juga dapat melihat sosok-sosok gaib berdimensi tinggi.

3. Melihat secara roh.
Dengan melihat secara roh kita dapat melihat dengan roh pancer kita saja, atau melihat gaib dengan menerima penglihatan dari roh sedulur papat, atau kedua-duanya. Bila cara ini ditekuni akan bisa mengantar ke tingkatan spiritual yang tidak terhingga dan bisa sampai pada aspek pengetahuan gaib berdimensi tinggi. Melihat secara roh memiliki peluang yang lebih luas untuk dikembangkan.


berbagi ilmu pengetahuan...

kutipan_javanese2000

Menguak arti sebenarnya bangsa siluman

jayamarenthika
Bangsa_Siluman

MENURUT GURU SAYA..(Javanese2000)
pengertian siluman adalah mahluk halus yang asal-usulnya adalah sukma manusia, yang karena sesuatu sebab, mungkin karena kutukan / karma, kemudian wujudnya berubah menjadi sosok lain, atau mungkin karena kekuatan ilmunya sehingga sifat energinya berubah menjadi seperti bangsa jin, tidak lagi sama dengan sifat energi sukma manusia pada umumnya.

Bagi yang hanya berubah wujudnya saja, maka sifat energinya masih sama dengan sukma manusia.
Bila yang berubah adalah sifat energinya, maka bila keberadaan energinya kita rasakan dengan telapak tangan, rasanya tidak lagi seperti asap atau gerakan angin seperti umumnya sukma manusia, tetapi sama seperti bila kita merasakan keberadaan energi jin atau dedemit, yaitu lebih padat terasa, ibaratnya seperti menggerakkan tangan di dalam air...

contohnya : IBU KANJENG RATU KIDUL, BUAYA BUNTUNG, ULAR BUNTUNG, MANUSIA SETENGAH ULAR, SILUMAN KERBAU, BUAYA PUTIH,SILUMAN KERA,dll..


NOTE : banyak mahluk halus yang sosok wujudnya serupa dengan sosok-sosok siluman di atas.
Jadi walaupun ada mahluk halus sosok wujudnya sama dengan sosok-sosok di atas, belum tentu dia adalah bangsa siluman, karena banyak sosok gaib, biasanya bangsa jin, yang wujudnya mirip dengan sosok-sosok di atas.
Jadi yang dimaksudkan siluman disini adalah sosok-sosok gaib yang asli merupakan bangsa siluman, yang dulunya adalah manusia.
Contoh mahluk halus yang sosok wujudnya mirip dengan contoh siluman di atas adalah Nyi Blorong, yang wujudnya adalah manusia perempuan dengan bagian pinggang ke bawah seperti ular.
Nyi Blorong adalah asli bangsa jin. Asal-usul aslinya adalah dari sebuah gunung di Jawa Barat. Dulu ia pernah bertarung dengan Ibu Ratu Kidul untuk memperebutkan kekuasaan di pantai selatan jawa dan wilayah jawa tengah dan jawa timur. Tetapi dia kalah. Atas seizin Ibu Ratu Kidul, Nyi Blorong bertempat tinggal dan berkekuasaan di Pantai Karang Bolong dan sekitarnya (Kebumen-Cilacap, Jawa Tengah).
Nyi Blorong berwatak jahat. Untuk mencari pengikut, dia memberikan kesaktian dan jasa pesugihan kepada manusia yang memintanya, yang kemudian setelah orang tersebut meninggal dunia atau tidak mampu memenuhi perjanjian akan dijadikan tumbalnya atau dijadikan budaknya.
Tetapi karena ketidaktahuan orang kemudian terjadi kekeliruan yang salah kaprah, Nyi Blorong disamakan orang sebagai Ibu Ratu Kidul dan pesugihan Nyi Blorong ini juga dikatakan sebagai pesugihan Ibu Ratu Kidul.

Kutipan: Javanese2000

APA SIH SEBENARNYA YANG TERJADI HUBUNGAN ANTARA IBU KANJENG RATU KIDUL DENGAN RAJA-RAJA DI JAWA??

APA SIH SEBENARNYA YANG TERJADI HUBUNGAN ANTARA IBU KANJENG RATU KIDUL DENGAN RAJA-RAJA DI JAWA??

jayamarenthika
Tidak seperti yang banyak menjadi cerita di masyarakat, mitos dan legenda, bahwa Ibu Kanjeng Ratu Kidul mempunyai hubungan dekat dengan raja-raja keraton Yogya, atau bahkan dikatakan bersuamikan raja-raja Yogya.

Yang sebenarnya terjadi adalah Ibu Kanjeng Ratu Kidul sama sekali belum pernah bertemu langsung dengan raja-raja Yogya, termasuk dengan Panembahan Senopati. Tetapi beliau menghormati keraton Yogya, karena ada upaya dari pihak keraton yang melakukan penghormatan kepadanya melalui para abdi dalem dan para spiritualisnya.

Sebenarnya ada segitiga kekuasaan gaib yang melingkupi Yogyakarta dan sekitarnya, yaitu kerajaan Ibu Kanjeng Ratu Kidul di selatan, dan di utara Yogya adalah Eyang Sapujagat sebagai penguasa gunung Merapi dan Eyang Krama di gunung Merbabu. Tetapi selama ini hanya gunung Merapi saja yang diakui, sedangkan gunung Merbabu tidak diakui, sehingga kehidupan spiritual dan supranatural yang terkait dengan keraton Yogyakarta seringkali menjadi pincang dan terganggu.

Padahal segitiga kekuasaan gaib itulah yang selama ini mengangkat pamor keraton Yogya dari dulu sampai sekarang, sehingga walaupun raja-rajanya lemah karisma wibawanya, tetapi tetap dihormati oleh rakyatnya, dan sampai sekarang keraton Yogya juga dihormati oleh pemerintah Indonesia.
Para penguasa segitiga kekuasaan gaib itu saling mengenal dan menjalin pertemanan satu dengan lainnya, tetapi Eyang Krama dari gunung Merbabu sekarang sudah tidak lagi berada di tempatnya semula, sudah pindah menetap di tempat lain, yang ketiadaan kehadirannya itu lambat laun akan semakin menampakkan aslinya karisma keraton Yogya yang sudah memudar, sesuai aslinya kondisinya, sama seperti keraton Solo.
SEMOGA MENAMBAH WAWASAN khasanah kebudayaan kita..
silahkan yg g setuju unjuk tangan..




sumber :Javanese2000

Tanah Kuburan (RealStory) by Jaya Marenthika

Setelah melaksanakan sholat maghrib, aku langsung menemui bibi yang tengah menunggu diluar rumah. Adzan berkumandang, aku pun bergega...