Sesuai filosofi dasar pembuatan keris jawa, tujuan sebuah keris dibuat adalah untuk menjadi pendamping manusia pemiliknya dan membantu kehidupannya dalam bidang :
- Kesaktian / Ksatriaan
- Wibawa Kekuasaan
- Kerejekian
- Kesepuhan
Walaupun masing-masing keris memiliki kekhususan sendiri-sendiri dan sifat karakter sendiri-sendiri, tetapi secara umum sisi kegaibannya akan mengikuti kehidupan manusia pemiliknya, terutama jika sudah ada penyatuan kebatinan antara manusia si pemilik keris dengan kerisnya.
Jadi, jika sudah ada penyatuan kebatinan antara manusia si pemilik keris dengan kerisnya, maka apapun jenis kerisnya, apapun tuahnya, secara umum sisi kegaibannya akan mengikuti kehidupan manusia pemiliknya.
Masing-masing keris memiliki sifat karakter sendiri-sendiri yang sudah disesuaikan dengan orang pertama pemiliknya dulu, sehingga orang-orang jaman sekarang yang ingin memiliki keris "bekas pakai" milik orang jaman dulu itu harus memilih keris-keris yang cocok untuk dirinya dan ia sendiri harus menyelaraskan dirinya dengan kerisnya, terutama adalah kedekatan kebatinan si manusia pemilik keris dengan kerisnya, sehingga keris-kerisnya itu akan aktif memberikan tuahnya kepadanya.
Jika sudah memberikan tuahnya, semua keris, apapun jenis kerisnya dan tuahnya, terkandung di dalamnya tuah untuk kesaktian / ksatriaan, wibawa kekuasaan, kerejekian dan kesepuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar