Jaya Marenthika

Minggu, 29 Januari 2017

Jurnal Sepenggal Catatan Jey



Sepenggal Catatan Jey
Di kutip dari Diery :jaya marenthika putra Aydha al azfar

Saya menyadari dan mengakui bahwa hidup ini adalah kenyataan,realita yang harus di jalani oleh saya sendiri bukan orang lain. Apapun kondisi saya,fisik saya,kondisi orangtua saya,saya akan tetap memperjuangkan hidup ini yang penuh dengan hambatan,teka-teki, dan jalan yang penuh dengan rintangan. Saya harus berani mengatakan “ya inilah saya dengan apa yang ada pada diri saya,kekurangan saya,masalah-masalah saya,saya tidak akan berhenti melangkah hingga cita-cita saya tercapai dan keinginan saya terkabul.”

Saya ingin hidup tanpa di atur oleh orangtua,dan teman-teman sekalian. Saya ingin hidup bebas. Tapi tanpa menyimpang dari agama yang saya anut.
Mungkin saya ini bukan orang yang pandai merangkai kata atau seorang penyair atau juga seorang yang pandai dalam segala bidang. Tapi, saya ini adalah anak yang di lahirkan oleh orangtua yang hidup sederhana dan dari keluarga sederhana. Tapi, saya yakin kepada Allah SWT. Hidup dan mati saya ada pada kehendak-Nya, saya harus berani dan bisa meperjuangkannya.
Kadang saya merasa tuhan tidak adil, mengapa saya selalu di hina dan selalu di tertawakan oleh teman-teman saya sendiri. Tapi, saya tahu bahwa tuhan maha kuasa dan maha mengetahui segala-galanya, dan Dia pun tahu bahwa takdir ini harus saya jalani dengan sepenuh hati dan ikhlas.

Saat ini yang harus saya lakukan adalah taat kepada Allah SWT,taat dan patuh terhadap omongan orangtua dan guru yang senantiasa mendidik saya mulai dari guru MI,MTS, hingga MA sekarang,dan saya juga harus bisa menghargai dan menghormati kakak kelas,adik kelas,dan teman sebaya.
Saya juga harus bisa mempertahankan prestasi yang sudah saya capai selama ini. Saya harus bisa berkata jujur sejujur-jujurnya,optimis tidak sombong,dan adil serta bijaksana, dan juga menghargai orang lain.
Saya harus maju dan pantang untuk mundur.

Manusia di ciptakan Allah SWT dalam keadaan yang sangat unik, memiliki kelebihan dan kekurangan yang mewarnai kehidupan ini.
Allah menitipkan kelebihan di setiap kekurangan…
Menitipkan kekuatan di setiap kelemahan…
Menitipkan suka cita di setiap duka cita...
Menitipkan harapan di setiap keraguan…
Allah berjanji semua itu akan indah pada waktunya….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tanah Kuburan (RealStory) by Jaya Marenthika

Setelah melaksanakan sholat maghrib, aku langsung menemui bibi yang tengah menunggu diluar rumah. Adzan berkumandang, aku pun bergega...