Jaya Marenthika

Sabtu, 07 Oktober 2017

Makalah Tentang Analisa BEP




 MAKALAH
ANALISA BEP
Mata Kuliah Manajemen Keuangan
Dosen : Hj.Siti Hailatul Fikriyah S.I Kom., MM

logo-unpam1.jpg
Disusun Oleh :
Jaya Marantika  (2016121018)
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
                                    UNIVERSITAS PAMULANG             
Jl. Surya Kencana No.1 Pamulang. Tangerang Selatan


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Analisa BEP ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Hj.Siti Hailatul Fikriyah S.I Kom., MM selaku Dosen mata kuliah Manajemen Keuangan yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Analisa BEP. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya khususnya maupun para membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.


Pamulang,   Oktober 2017

Penyusun




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... .. ii    
DAFTAR ISI................................................................................................... . iii    
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG....................................................................................... 1
1.2  PERUMUSAN MASALAH............................................................................. 2
1.3  TUJUAN PENULISAN.................................................................................... 3
BAB II
PEMBAHASAN
1.    PENGERTIAN ANALISA BEP............................................................... 4
2.    MANFAAT,KEGUNAAN DAN KELEMAHAN.................................... 6
3.    PERHITUNGAN BEP.............................................................................8
BAB III
PENUTUP
1.    KESIMPULAN....................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14    





BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Tujuan sebuah perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan atau laba yang dapat di pergunakan untuk kelangsungan hidup. Mendapatkan keuntungan atau laba dan besar kecilnya laba sering menjadi ukuran kesuksesan suatu manajemen. Hal tersebut didukung oleh kemampuan manajemen di dalam melihat kemungkinan dan kesempatan dimasa yang akan datang. 
Manajemen dituntut untuk menghasilkan keputusan-keputusan yang menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan serta mempercepat perkembangan perusahaan. Manajemen memerlukan suatu perencanaan untuk perusahaan dalam mencapai tujuannya tersebut. Ukuran yang sering dipakai untuk menilai sukses tidaknya manajemen suatu perusahaan adalah dari laba yang diperoleh perusahaan.
Salah satu perencanaan yang dibuat manajemen adalah perencanaan laba. Perencanaan laba berisikan langkah-langkah yang akan ditempuh perusahaan untuk mencapai besarnya target laba yang diinginkan. Laba merupakan tujuan utama dari perusahaan karena laba merupakan selisih antara pendapatan yang diterima (dari hasil penjualan) dengan biaya yang dikeluarkan, maka perencanaan laba dipengaruhi oleh perencanaan penjualan dan perencanaan biaya. Dalam perencanaan laba hubungan antara biaya, volume, dan laba memegang peranan yang sangat penting. Biaya menentukan harga jual untuk mencapai tingkat laba yang di kehendaki, harga jual mempengaruhi volume penjualan, sedangkan volume penjualan langsung mempengaruhi volume produksi dan volume produksi mempengaruhi laba. Perencanaan laba memerlukan alat bantu berupa analisis biaya volume-laba. Salah satu teknik analisis biaya-volume-laba adalah analisis break even. Impas sendiri di artikan keadaan suatu usaha yang yang tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi. Dengan kata lain suatu usaha dikatakan impas jika jumlah pendapatan sama dengan jumlah biaya.
Analisis break even menyajikan informasi hubungan biaya, volume dan laba kepada manajemen.Sehingga memudahkan dalam menganalisis faktor yang mempengaruhi pencapaian laba perusahaan dimasa yang akan datang.
1.2   Rumusan Masalah
1)     Apa yang di maksud dengan Break even Point?
2)     Apa pentingnya Analisa BEP bagi suatu Perusahaan?
3)   Apa manfaat yang akan di Peroleh sebuah Perusahaan jika menggunakan analisa BEP?



1.3   Tujuan Masalah
Tujuan saya membuat makalah ini karena dengan melakukan analisis break even, manajemen akan memperoleh informasi tingkat penjualan minimal yang harus dicapai, agar tidak mengalami kerugian.
Dari analisis tersebut, juga dapat diketahui sampai seberapa jauh volume penjualan yang direncanakan boleh turun, agar perusahaan tidak mengalami kerugian.



BAB II
PEMBAHASAN

1.         Pengertian Analisa Break Even Point
Analisa break even point adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan.
Adapun pengertian – pengertian Break Even Point menurut para ahli:
a.      Menurut S. Munawir ( 2002) Titik break even point atau titik pulang pokok dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana dalam operasinya perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi ( total penghasilan = total biaya).
b.      Menurut Abdullah (2004) Analisis Break even point disebut juga Cost volume profit analysis
Arti penting analisis break even point bagi manajer perusahaan dalam pengambilan keputusan keuangan adalah sebagai berikut:
1)     Guna menetapkan jumlah minimal yang harus diproduksi agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
2)     Penetapan jumlah penjualan yang harus dicapai untuk mendapatkan laba tertentu.
3)     Penetapan seberapa jauhkah menurunnya penjualan bisa ditolerir agar perusahaan tidak menderita rugi
c.      Menurut Purba (2002) Titik impas (break even point) berlandaskan pada pernyataan sederhana, berapa besarnya unit produksi yang harus dijual untuk menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mengahsilkan produk tersebut.
d.      Menurut PS. Djarwanto (2002) Break even point adalah suatu keadaan impas yaitu apabila telah disusun perhitungan laba dan rugi.
suatu periode tertentu, perusahaan tersebut tidak mendapat keuntungan dan sebaliknya tidak menderita kerugiaan.
e.      Menurut Harahap (2004) Break even point berarti suatu keadaan dimana perusahaan tidak mengalami laba dan juga tidak mengalami rugi artinya seluruh biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi ini dapat ditutupi oleh penghasilan penjualan. Total biaya (biaya tetap dan biaya variabel) sama dengan biaya total penjualan sehingga tidak ada laba atau rugi.
f.       Menurut Garrison dan Noreen (2004) break even point adalah tingkat penjualan yang diperlukan untuk menutupi semua biaya operasional, dimana break even tersebut laba sebelum bunga dan pajak sama dengan nol (0). Langkah pertama untuk menentukan break even adalah membagi harga pokok penjualan (HPP) dan biaya operasi menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan fungsi dari waktu, bukan fungsi dari jumlah penjualan dan biasanya ditetapkan berdasrkan kontrak, misalnya sewa gudang. Sedangkan biaya variabel tergantung langsung dengan penjualan bukan fungsi dari waktu, misalnya biaya angkut barang.



2.         MANFAAT, KEGUNAAN DAN KELEMAHAN BEP
a.         Manfaat BEP antara lain:
1)     Alat perencanaan untuk hasilkan laba
2)     Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
3)     Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhaan.
4)     Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti.
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa analisa BEP sangat penting bagi pimpinan perusahaan untuk mengetahui pada tingkat produksi berapa jumlah biaya akan sama dengan jumlah penjualan atau dengan kata lain dengan mengetahui BEP kita akan mengetahui hubungan antara penjualan, produksi, harga jual, biaya, rugi atau laba,sehingga memudahkan bagi pimpinan untuk mengambil kebijaksanaan.
Analisis  BEP  berguna  apabila  beberapa  asumsi  dasar  dipenuhi.
Asumsi-asumsi tersebut adalah:
1)     Biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dikelompokan dalam biaya variabel dan biaya tetap.
2)     Besarnya biaya variabel secara total berubah-ubah secara proporsional dengan volume produksi atau penjualan. Ini berarti bahwa biaya variabel per unitnya adalah tetap.
3)     Besarnya biaya tetap secara total tidak berubah meskipun ada perubahan volume produksi atau penjualan. Ini berarti bahwa biaya tetap per unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan volume kegiatan.
4)     Jumlah unit produk yang terjual sama dengan jumlah per unit produk yang di produksi.
5)     Harga jual produk per unit tidak berubah dalam periode tertentu.
6)     Perusahaan hanya memproduksi satu jenis produk, apabila lebih dari satu jenis komposisi masing-masing jenis produk dianggap konstan (tetap)
b. Kegunaan BEP
Analisa BEP juga dapat digunakan oleh pihak manajemen perusahaan dalam berbagai pengambilan keputusan dalam berbagai pengambilan keputusan, antara lain mengenai;
1)     Jumlah minimal produk yang harus terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
2)     Jumlah penjualan yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
3)     Besarnya penyimpanan penjualan berupa penurunan volume yang terjual agar perusahaan tidak menderita kerugian.
4)     Untuk mengetahui efek perubahan harga jual, biaya maupun volume
penjualan terhadap laba yang diperoleh.
BEP juga dapat digunakan dengan dalam tiga cara terpisah, namun ketiganya saling berhubungan, yaitu untuk:
1)     Menganalisa program otomatisasi dimana suatu perusahaan akan beroperasi secara lebih mekanis dan otomatis dan mengganti biaya variabel dan biaya tetap.
2)     Menelaah impak dari perluasan tingkat operasi secara umum
3)     Untuk membuat keputusan tentang produk baru yang harus dicapai jika perusahaan menginginkan BEP dalam suatu proyek yang diusulkan.
c.         Kelemahan analisa BEP.
Sekalipun analisa BEP ini banyak digunakan oleh perusahaan, tetapi tidak dapat dilupakan bahwa analisa ini mempunyai beberapa kelemahan. Kelemahan utama dari analisa BEP ini anata lain : asumsi tentang linearity, kliasifikasi cost dan penggunaannya terbatas untuk jangka waktu yang pendek.
Asumsi-asumsi dasar analisi BEP
1)     Menentukan posisi laba rugi perusahaan
2)     Menentukan penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugiaan
3)     Menetukan jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu
3.         PERHITUNGAN BEP Rumus :
BEP (Unit)=_________                  BEP(Rp) =__________
Dimana;                                                        
FC       = biaya tetap                        
VC      = biaya variabel                              
S          = penjualan                          
V         = biaya variabel per unit
P= harga per unit



LAPORAN RUGI/LABA PT XYZ
Keteragan

Pendapatan
VC
FC
Sales 50.000 unit

5.000.000
-
-
COGS (56%)

2.800.000
2.800.000

Gros Profit

2.200.000
-
-
Oprating Exp:




Selling
250.000
-
100.000
150.000
General & adm
500.000
-
100.000
400.000
Depresiasi
250.000
-
-
250.000


1.000.000
-
-
EBIT

1.200.000
-
-
Interest

200.000
-
200.000
EBT

1.000.000
-
-
Taxes (50%)

500.000
-
-
EAT

500.000
-
-
Total Cost


3.000.000
1.000.000
Dari data diatas : Hitung BEP sebelum pajak dan buktikan bahwa penjualan sebesar BEP,laba/rugi = 0
Penyelesaian :          
Dik:                           
FC       : Rp 1.000.000         
P          :____________= Rp 100                           
V         :____________= Rp 60                             
VC      : Rp 3.000.000         
S          : Rp 5.000.000         

BEP (Unit)   =________________= 25.000 unit
           
BEP(Rp)      =________________= Rp 2.500.000        
Untuk menguji apakah pada penjualan sebesar Rp 2.500.000 keuntungan/rugi = 0
Keterangan

Pendapatan
VC
FC
Sales 50.000 unit

2.500.000
-
-
COGS (56%)

1.400.000
1.400.000
-
Gros Profit

1.100.000
-
-
Oprating Exp :




Selling
200.000
-
50.000
150.000
General & adm
450.000
-
50.000
400.000
Depresiasi
250.000
-
-
250.000


900.000
-
-
EBIT

200.000
-
-
Interest

200.000
-
200.000
EBT

           0


Total Cost


1.500.000
1.000.000
                                                                                                           

*Dikarenakan penjualan sebelumnya Rp 5.000.000 menjadi Rp 2.500.000 berarti mengalami penurunan 50%. Biaya variabel ikut berubah mengalami penurunan 50% dan biaya tetap tidak berubah.
Margin of Safety
Erat hubungannya dengan analisis BEP yaitu : untuk menentukan seberapa jauhkan berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.
Rumus :          M/S =_____________________ x 100%
Sedang utk menentukan berapa tingkat penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu dapat digunakan rumus sbb :
Sales (BEP + Profit)/ tingkat laba =_________________
Contoh Soal (penyederhanaan dari soal sebelumnya)
Budget sales 50.000 unit                                                     Rp 5.000.000
FC                   Rp 1.000.000
VC Rp 60/unit           Rp 3.000.000 +
TC                                                       Rp 4.000.000 –
Profit                                                  Rp 1.000.000
         Faktor-faktor yang mempengaruhi BEP:
a.      FC naik Rp 375.000, harga jual turun menjadi Rp 80, penjualan naik 20% dan V tetap Rp 60,-
b.      Menentukan penjualan bila diinginkan profit Margin 10% berdasarkan BEP poin a
c.      Menentukan Margin of Safety berdasarkan data a dan b.
Jawab:                                                                                   
a.  FC  = Rp 1.000.000 + Rp 200.000 = Rp 1.375.000
P          = sebelumnya Rp 5.000.000 : 50.000 unit =Rp 100,
            menjadi Rp 80,-       
S          = 50.000 unit x 120% = 60.000 unit sehingga,
            60.000 unit x Rp 80 = Rp 4.800.000
VC      = Rp 60 x 60.000 = Rp 3.600.000
BEP(Rp)         =____________________= Rp 4.800.000                    
BEP (Unit)     =____________________= 60.000 unit
b.         Sales   =____________________                        
            Sales   =____________________            
 Sales   =____________________                                                                                                
            0,25 sales       = Rp 1.200.000 + 0,10 sales
0,25 sales – 0,10 sales = Rp 1.200.000
            0,15 sales       = Rp 1.200.000
            Sales   = Rp 8.000.000
c.  M/S =______________________       x 100%          
M/S= 40%


BAB III
PENUTUP
1.      KESIMPULAN
Analisa break even point adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan.
Analisa BEP sangat penting bagi pimpinan perusahaan untuk mengetahui pada tingkat produksi berapa jumlah biaya akan sama dengan jumlah penjualan atau dengan kata lain dengan mengetahui BEP kita akan mengetahui hubungan antara penjualan, produksi, harga jual, biaya, rugi atau laba,sehingga memudahkan bagi pemimpin perusahaan untuk mengambil kebijaksanaan. Akan tetapi tidak dapat di pungkiri bahwa analisa BEP ini pun mempunyai beberapa kelemahan.
Kelemahan utama dari analisa BEP ini antara lain : asumsi tentang linearity, kliasifikasi cost dan penggunaannya terbatas untuk jangka waktu yang pendek.





DAFTAR PUSTAKA
I Made Sudana. 2011. Manajemen keuangan Peursahaan. Erlangga, Jakarta. Syafri Sofyan, Analisis Kritis Laporan Keuangan, Rajawali Pres, Jakarta, 2008





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tanah Kuburan (RealStory) by Jaya Marenthika

Setelah melaksanakan sholat maghrib, aku langsung menemui bibi yang tengah menunggu diluar rumah. Adzan berkumandang, aku pun bergega...