Jaya Marenthika

Rabu, 14 Maret 2018

Kerasukan Arwah menurut pandangan Islam

Kerasukan Arwah menurut pandangan ISLAM

I. Ruh Tidak Merasuki Manusia

Arwah adalah bentuk jama` dari ruh. Apabila ruh seseorang dicabut meninggalkan jasadnya, maka ruh itu dipanggil mengahadap Allah SWT untuk mempertanggung-jawabkan amalnya selama di dunia.

Dalam banyak riwayat dikabarkan bahwa ketika ketika para pengantar jenazah meninggalkan kuburan, ruh mayat itu masih bisa mendengar suara sandal mereka meninggalkan kuburan.
Proses selanjutnya adalah ruh itu di alam kubur menghadapi pertanyaan malaikat. Dan apabila hasilnya bagus, maka alam kuburnya dibuat menjadi indah dan menyenangkan. Dan begitu juga sebaliknya.
Memang terdapat keterangan bahwa ruh yang telah berpisah dari jasad itu selama di alam kubur menunggu hari kiamat akan dapat menyaksikan keluarganya di alam nyata ini. Bahkan mereka akan ikut bergembira bila keluarganya itu berbuat kebajikan dan akan bersedih bila melakukan kejahatan dan kemungkaran.

Namun tidak ada riwayat yang mengatakan bahwa ruh itu kembali ke alam dunia dan berinteraksi dengan manusia yang masih hidup. Apalagi gentayangan dan membalas dendam seperti di film horor. Semua itu hanya karangan belaka.

II. Yang Merasuki Adalah Syetan / Jin
Kalaupun ada, maka tidak lain adalah jin yang merupakan makhluq Allah juga menyamar menyerupai orang yang sudah mati. Oleh jin, suasana itu lalu didramatisir sedemikian rupa untuk menakut-nakuti orang. Intinya agar orang-orang itu percaya dan memberikan sesajen, sesembahan atau apaun yang dimintanya.

Jadi tidak ada orang yang kemasukan arwah. Yang sebenarnya terjadi adalah peristiwa dimana jin berhasil menguasai pikiran seorang manusia dan mengambil alih komando dan kesadarannya. Peristiwa ini disebutkan dalam Al-Quran sebagai ibarat orang yang makan riba.
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. (QS Al-Baqarah: 275).

Jin mampu berubah wujud, namun tidak sempurna seperti malaikat yang mampu berubah wujud dengan bentuk yang sangat sempurna. Dalam riwayat hadits disebutkan ketika Jibril as mendatangai Rasulullah SAW dan para shahabatnya dengan menerupai manusia, rambutnya sangat hitam dan bajunya sangat putih, wajahnyaberseri dan tidak nampak datang dari perjalanan jauh. Padahal dia bukan orang setempat dan tidak seorangpun mengenalnya.

Dalam kisah Nabi Yusuf, para wanita Mesir yang terkesima dengan wajah Nabi Yusuf berkomntar bahwa dia bukan manusia, tetapi adalah malaikat. Artinya, malaikat memang punya kemampuan berwujud manusia dengan bentuk yang sangat sempurna.

Jin memang punya kemampuan melakukan perubahan wujud meski tidak pernah bisa sempurna. Karena itu dari cerita yang sering kita dengar, penampilan ‘hantu’ selalu menyeramkan, mungkin tidak berkepala, tidak berkaki atau gosong sebelah dan sebagainya.
Ujung-ujungnya jelas perbuatan musyrik. Ini adalah kerja favorit bangsa jin yang kafir. Menyesatkan dan menjerumuskan manusia ke dalam kemusyrikan.

Dan syetan / jin itu memang bisa masuk ke tubuh manusia melalui saluran / aliran darah.
Memang terkadang jin itu mengaku sebagai jin muslim dan tidak masuk ke tubuh seseorang kecuali karena orang itu melakukan hal-hal yang tidak disenangi oleh jin itu. Tetapi biar bagaimana pun, tetap saja jin itu salah dan berdosa karena telah mengganggu dan memasuki jasad orang lain. Perbuatan seperti itu tetap salah dan dosa bagi bangsa jin. Dia harus tetap dikeluarkan dengan dibacakan ayat-ayat dan doa-doa yang ma`tsur dari Nabi SAW.

III. Menangkal Syetan / Jin
Namun untuk mampu mengusir jin dengan bacaan seperti itu harus dilakukan oleh seorang yang shalih yang bersih dari kemusyrikan, maksiat dan dosa. Selain itu harus mereka yang sudah punya pengalaman berinteraksi dengan jin agar tidak jatuh tertipu. Karena jin biasanya punya seribu satu ulah dan alasan yang bila tidak dicermati dia akan memanfatkan keawaman seseorang. Bisa jadi dia pura-pura keluar padahal masih ada dan terus mengganggu. Memang boleh jadi jin itu muslim, karena kemusliman jin tidak otomatis menjamin dia baik dan tidak melakukan dosa atau melanggar perintah Allah SWT. Sebagaimana orang beragama Islam, tetapi banyak diantara mereka yang maksiat, berdosa, menipu, korupsi, berzina, mengganggu orang lain bahkan membunuh. Kalau jin itu muslim dan sholeh, maka tidak mungkin dia merasuki seseorang. Masuknya jin ke dalam tubuh seseorang sudah menandakan bahwa jin itu salah dan berdosa.

Untuk menangkal masuknya jin, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita `ruqiyah`, yaitu dengan membacakan kepada orang yang kesurupan itu bacaan ayat dan doa-doa tertentu. Doa-doa digunakan untuk menangkal kekuatan jin yang memasuki seseorang atau untuk mengusirnya pergi dari tubuh itu. Inilah yang boleh dilakukan.

Sedangkan mengusir jin dengan perantaran jin lainnya meskipun jin Islam, tidak diperbolehkan oleh Islam. Termasuk yang dilarang adalah memenuhi permintaan dan syarat dari jin yang masuk ke dalam tubuh seseorang seperti minta air kembang, sesajen atau bermacam-macam permintaan. Semua itu termasuk yang dilarang. Karena hakekatnya jin itu sedang melakukan tipu daya dan bargaining kepada kita. Jin itu wajib diusir dari tubuh seseorang karena hal itu termasuk maksiat buat mereka dan dosa besar.

Diantaranya yang paling sering digunakan adalah ayat kursi, beberapa penggalan ayat dala nsurat Al-Baqarah (tiga ayat terakhir), Surat Ali Imron, Surat Yasin, Surat Al-Jin, surat Al-Falaq dan Surat An-Naas. Selain itu masih banyak ayat dan doa-doa lainnya yang diriwayatkan kepada kita untuk dibacakan kepada orang yang kesurupan.

IV. Penyebab Kesurupan
1. Seseorang bisa kesurupan umumnya karena lemahnya jiwa dan kosongnya hati dari zikir kepada Allah.
2. Selain itu juga karena lemahnya benteng pertahanan atas infiltrasi jin.
3. Atau dalam kondisi kesedihan yang mendalam atau kekecewaan yang sangat.
4. Atau mungkin juga disebabkan lemahnya iman dan kurangnya taqarub kepada Allah.
Karena itu nabi memerintahkan kita selalu membentengi diri dari syetan, jin dan sebangsanya dengan memperbanyak zikir dan membaca Al-Quran. Beliau SAW memerintahkan agar menerangi rumah kita dengan bacaan Al-Quran serta membasahi lidah kita selalu dengan zikir kepadanya. Selain itu beliau juga melarang kita memasang gambar bernyawa di dalam rumah serta dilarang memelihara anjing. Karena rumah yang ada gambar bernyawa dan anjingnya, malaikat Rahman tidak akan masuk ke dalamnya. Sebaliknya, jin dan syetan sangat menyenangi tempat-tempat tersebut.
Upaya unntuk menghindari jin juga dengan menghindari tempat-tempat kotor seperti tempat pembuangan sampah, WC, tempat-tempat yang kosong seperti rawa-rawa, sawah, gunung, lembah, hutan atau tempat-tempat yang memang disenangi oleh jin. Bila memang terpaksa melewatinya, maka disunahkan membaca doa dan ayat-ayat al-Quran penangkal jin. Makanya kita diajarkan doa masuk WC yang berbunyi :
Ya Alah, aku berlindung dari syetan laki-laki dan syetan wanita.


Untuk lebih luasnya, silahkan anda membaca buku-buku yang mengupas tentang jin dan aktifitasnya, seperti dua buku tulisan Syeikh Abdus Salam Bali, “Wiqayatul Insan minal Jinni was-Syaithan” dan kitab beikutnya “Ash-Sharimul Battar Li At-Tahaddi ala saharatil Asyrar”. Keduanya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh beberapa penerbit. Atau buku-buku yang berkaitan lainnya.

semoga Bermanfaat..
Salam 5M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tanah Kuburan (RealStory) by Jaya Marenthika

Setelah melaksanakan sholat maghrib, aku langsung menemui bibi yang tengah menunggu diluar rumah. Adzan berkumandang, aku pun bergega...