Jaya Marenthika

Kamis, 27 Desember 2018

Menguak Makna dibalik Lagu Gundul - Gundul Pacul

Sebuah lagu atau tembang Jawa mempunyai makna di balik syair syairnya. 

Sebuah lagu bukan hanya sekedar liriknya saja yang inda namun bagi orang Jawa lagu juga harus mempunyai makna tertentu, bisa saja sebagai nasehat atau pun untuk menyampaikan pesan pesan khusus. 
Banyak lagu atau tembang tembang Jawa yang terkenal sampai saat ini dan mempunyai makna yang dalam, bahkan unsur doa dimasukan kedalamnya. Beberapa tembang Jawa yang populer sampai saat ini dan syarat akan makna : Kidung Wahyu Kolosebo, Ilir ilir, Gundul gundul pacul dan masih banyak yang lainnya.

Pada kesempatan kali ini kita bahas filosofi dari lagu Gundul gundul pacul.
Gundul Gundul Pacul mempunyai lirik yang sederhana namun mempunyai filosofi yang sangat dalam. 

Berikut lirik lagu Gundul Gundul Pacul :
Gundul gundul pacul-cul, Gembelengan

Nyunggi nyunggi wakul-kul, gembelengan
Wakul ngglimpang
Segane dadi sak latar...

Tembang Jawa ini diciptakan tahun 1400 an oleh Sunan Kalijaga Dan teman-temannya yang masih remaja Dan mempunyai arti Filosofis yg dalam Dan sangat mulia.
Gundul:

Adalah kepala plonthos tanpa rambut. Kepala adalah lambang kehormatan, kemuliaan seseorang.
Rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala.
Maka gundul artinya kehormatan yang tanpa mahkota.

Sedangkan pacul:

Adalah cangkul yaitu alat petani yang terbuat dari lempeng besi segi empat.
Pacul Adalah lambang kawula rendah yang kebanyakan adalah petani.

Gundul pacul artinya : Bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota tetapi dia adalah pembawa pacul untuk mencangkul, Mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya.
Orang Jawa mengatakan pacul adalah papat kang ucul (empat yang lepas). Artinya bahwa : Kemuliaan seseorang akan sangat tergantung empat hal, yaitu: Bagaimana menggunakan Mata, hidung, telinga Dan mulutnya.
1. Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat.

2. Telinga digunakan untuk mendengar Nasehat.
3. Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan.
4. Mulut digunakan untuk berkata-kata yang adil.

Jika empat hal itu lepas, maka lepaslah kehormatannya.
Gembelengan:

Gembelengan artinya: besar kepala, sombong Dan bermain-main dalam menggunakan kehormatannya. Banyak pemimpin yang lupa bahwa dirinya sesungguhnya mengemban amanah rakyat. Tetapi dia malah:
1. Menggunakan kekuasaannya sebagai kemuliaan dirinya.
2. Menggunakan kedudukannya untuk berbangga-bangga di antara Manusia.
3. Dia menganggap kekuasaan itu karena kepandaiannya.

Nyunggi wakul, gembelengan Nyunggi wakul artinya:

Membawa bakul (tempat nasi) di kepalanya. Banyak pemimpin yang lupa bahwa Ia mengemban amanah penting membawa bakul Dikepalanya.
Wakul adalah Simbol kesejahteraan rakyat.

Kekayaan negara, sumberdaya, Pajak adalah isinya. Artinya bahwa kepala yang dia anggap kehormatannya berada di bawah bakul milik rakyat. Kedudukannya di bawah bakul rakyat. 
Siapa yang lebih tinggi kedudukannya, pembawa bakul atau pemilik bakul? Tentu saja pemilik bakul. Pembawa bakul hanyalah pembantu si pemiliknya.

Dan banyak pemimpin yang masih gembelengan (melenggak lenggokkan kepala dengan sombong Dan bermain-main).
Akibatnya;

Wakul ngglimpang segane dadi sak latar Bakul terguling Dan nasinya tumpah ke mana-mana.
Jika pemimpin gembelengan, maka sumber daya akan tumpah ke mana-mana. Dia tak terdistribusi dengan baik. Kesenjangan Ada dimana-mana. Nasi yang tumpah di tanah tak akan bisa dimakan lagi karena kotor. Maka gagalah tugasnya mengemban Amanah rakyat..


coretan tanpa makna, #NaufalDjangkaru with Wijayakusuma

1 komentar:

  1. SUKA KALAH JUDI ?
    SUDAH TIDAK JAMAN NYA LAGI
    AYO GABUNG SEKARANG JUGA
    KAMI HADIR DENGAN INOVASI TERBARU DAN TERCANGGIH

    POKER - DOMINO - CAPSA - CEME
    Dengan Jackpot yang berlimpah
    Dan Mudah menang nya setiap hari (WA: 081910053031)

    BalasHapus

Tanah Kuburan (RealStory) by Jaya Marenthika

Setelah melaksanakan sholat maghrib, aku langsung menemui bibi yang tengah menunggu diluar rumah. Adzan berkumandang, aku pun bergega...